Minggu, 28 April 2013

Cara-Cara Belajar Di rumah - Bahasa Indonesia 2


Setelah kita mempelajari cara belajar di sekolah perlu pula kita pelajari dan pahami cara belajar di rumah, mengingat belajar dirumah waktunya jauh lebih banyak dibandingkan dengan waktu belajar di sekolah yang terbatas. Belajar dirumah bisa diatur  sesuai dengan situasi dan kondisi serta kemampuan kita. Namun sebaiknya perlu kita perhatikan beberapa hal penting sebagai berikut :
1.    Mengatur waktu belajar
Cara mengatur waktu belajar dirumah sangat penting. Keteraturan belajar merupakan langkah utama keberhasilan, untuk itu buatlah rencana belajar sesuai dengan waktu sekolah anda, misalnya Anda sekolah siang hari, maka malam hari digunakan untuk mengerjakan PR dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru tadi siang. Kalau masih ada waktu baca catatan pelajaran tadi siang mumpung masih hangat dalam ingatan supaya lebih dikuasai. Besuk pagi digunakan untuk menyiapkan dan menghafal pelajaran besuk siang.
2.   Mengulang Pelajaran atau Menghafal
Menghafal atau mengulang pelajaran dapat dilakukan dengan cara membaca dan menyimak buku pelajaran, terutama bahan-bahan pelajaran yang ada dibuku yang akan dibahas besuk disekolah.
Berikut ini beberapa cara menghafal :
·      Memahami tujuan materi pelajaran yang dihafal
·      Mengatur waktu menghafal, karena otak memiliki keterbatasan
·      Menghafal dilakukan secara terus menerus dan disiplin
·      Ciptakan suasana tenang, karena dengan suasana tenang kita dapat menghafal dengan baik
·      Bila ada kata-kata / kalimat yang sulit dihafal, dibaca dengan suasana nyaring berulang-ulang
·      Istilah bahasa latin hendaknya dibaca berulang-ulang sampai hafal menulis dan mengucapkannya
·      Rumus-rumus, simbul-simbul dan logaritma dalam Matematika dan IPA harus sering diterapkan dalam latihan, sehingga akhirnya dikuasai dan hafal.
3.    Membuat Ringkasan
Dalam belajar dirumah selain mengatur waktu belajar dan mengahafal pelajaran kita juga perlu membuat ringkasan.
Beberapa cara membuat ringkasan antara lain :
·      Menandai pada hal yang dianggap pokok atau penting dari bahan pelajaran yang dibaca, dengan menggaris bawahi.
·      Membuat kerangka ringkasan / bagan berdasarkan hal – hal yang telah ditandai tersebut agar memperoleh gambaran secara keseluruhan
4.    Membaca dengan Baik
Membaca bukan merupakan suatu pelajaran yang pasif, tapi perlu usaha untuk dapat memahami dan mengerti apa yang dibaca. Karena itu dalam membaca perlu ada suatu cara / metode yang tepat, seperti berikut ini :
·      Bacalah secara keseluruhan dari kalimat permulaan sampai bagian akhir, kemudian baca ulang bagian-bagian pokok
·      Membuat pertanyaan-pertanyaan sendiri, guna lebih memahami isi bacaan
·      Mengadakan diskusi pribadi, berdialog dengan pikiran sendiri
·      Menguji seberapa jauh hal-hal yang telah dibaca itu masih ada dalam ingatan dengan jawab atau dengan mengerjakan latihan.
5.     Mengerjakan Latihan latihan dan PR serta tugas yang diberikan guru di sekolah untuk diselesaikan di rumah
Tulislah dalam format di bawah ini dengan menggunakan tanda cek ( √ ) pada kolom ”ya” serta ”tidak”  serta ”alasannya” mengenai cara belajarmu di sekolah!
No
Kegiatan
ya
tidak
alasan
1.
Membuat jadual belajar



2.
Belajar sesuai jadual



3.
Mempersiapkan buku pelajaran dan catatan yang akan dipelajari



4.
Menyelesaikan tugas-tugas dan latihan



5.
Mengulang  pelajaran / menghafal secara teratur



6.
Belajar dengan penuh konsentrasi



7.
Belajar baru dilakukan apabila ada ulangan



8.
Senantiasa membuat ringkasan hasil belajar / dari membaca buku pelajaran




10 Tips Kiat Belajar Efektif dan Smart 

1.   Belajar tidak hanya menghafal, tapi juga memahami
Meski kamu sudah hafal semua pelajaran, tapi kamu juga harus paham sama pelajarannya. Sebelum menghafal kamu harus memahami garis besar materi pelajaran terlebih dahulu.

2.   Membaca adalah kuncinya
Baca kembali pelajarannya 2x sehari sebelum dan sesudah Bapak/Ibu Guru menerangkan. Dijamin kamu tidak akan lupa sama materi pelajarannya.

3.   Catatlah pokok-pokok pelajarannya
Buat kesimpulan/catat hal yang penting dari pelajaran yang sudah diterangkan.

4.   Hafalkan kata-kata kuncinya
Tiap hari kamu menghafal materi pelajaran yang banyak, biar mudah mengingatnya buat kata kunci tiap hafalannya.

5.   Pilih waktu belajar yang tepat
Biar belajarnya enak, badan tetap fit maka pagi hari sebelum berangkat sekolah adalah waktu yang pas untuk berkonsentrasi belajar, sekalian bangun tidur pagi

6.  Ciptakan suasana belajar yang nyaman dan mengasyikan, bisa sambil dengerin music atau cari tempat yang nyaman meskipun tidak harus di kamar.

7.   Membuat kelompok belajar
Kalau bosan belajar sendiri, ajaklah teman-teman belajar bareng, nggak usah banyak (4-5 orang) dijamin suasana belajar jadi lebih seru dan mengasyikan.

8.   Belajar dengan praktik langsung
Kerjakan soal-soal biar bisa mengukur sejauh mana kemampuanmu, kalau ada yang belum ngerti, tanyakan langsung Bapak/Ibu guru.

9.   Kembangkan materi pelajaran yang sudah diajarkan
Kamu harus lebih kritis dan tertantang dengan soal-soal latihan yang baru

10. Belajar juga perlu istirahat
Belajra keras boleh saja, tetapi badan perlu istirahat untuk melemaskan badan dan pikiran. Percuma saja memaksakan belajar dalam kondisi tidak fit.

Bergaul Yang Efektif - Bahasa Indonesia 2

Nama anggota kelompok :
Panji Setya Prawira (15110314)
Hetty Muliawati       (13110304)
Marina Trisnanti      (14110219)
Banyak yang bilang masa remaja adalah masa yang paling indah, karena di masa remaja banyak perubahan yang kita alami, mulai dari perubahan fisik sampai psikis. Dan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk dalam lingkungan teman pergaulan.
  • Aspek Psikososial Masyarakat. 
Masa remaja yang kita alami ini merupakan suatu periode dalam rentang kehidupan manusia, mau atau tidak mau pasti kita akan mengalaminya. Pada masa ini, berlangsung proses-proses perubahan secara biologis juga perubahan psikologis yang dipengaruhi berbagai factor, termasuk oleh masyarakat, teman sebaya dan juga media massa. Kita yang berada di masa remaja ini juga belajar meninggakan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan pada saat yang bersamaan kita mempelajari perubahan pola perilaku dan sikap baru orang dewasa. Selain itu, kita yang remaja ini juga dihadapkan pada tuntutan yang terkadang bertentangan,baik dari orang tua, guru, teman sebaya, maupun masyarakatdi sekitar. Kita bisa menjadi bingung karena masing-masing memberikan tuntutan yang berbeda-beda tergantung pada nilai, norma atau standar yang digunakan.
Segala macam aspek hubungan social dengan kawan, orang tua ataupun guru bisa disebut dengan aspek psikososial. Intinya aspek psikososial bisa didefinisikan sebagai aspek yang ada hubungannya enga kejiwaan kita dan social.. Kejiwaan tentu saja berasal dari dalam diri kita, sedangkan aspek social berasal dari luar ( eksternal ). Kedua aspek ini sangat berpengaruh terhadap masa pertumbuhan kita.Oleh karena lingkungan social yang baik, akan memberikan pengaruh yang baik pula terhadap pertumbuhan kita.
Faktor-faktor aspek sosial yang turut berperan terhadap perkembangan kemampuan sosial seorang remaja antara lain adalah lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
  1. Lingkungan keluarga 
    Lingkungan keluarga memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan sosial remaja, yang turut mempengaruhi perkembangan pergaulan remaja. Seabagai contoh, jika seorang anak dibesarkan di lingkungan keluarga yang harmonis dan saling memahami maka akan terjadi keterbukaan antara mereka, sehingga saat mendapatkan masalah merekaakan terbuka untuk mengemukakannya kepada keluarga dan tidak berusaha mencari solusi lain seperti bergaul dengan anak-anak seusianya yang bisa membawanya dalam pergaulan yang tidak benar.
  1. Lingkungan sekolah 
    Kehadiran di sekolah merupakan perluasan lingkungan sosial remaja, lingkungan sekolah juga dituntut menciptakan iklim kehidupan sekolah yang nyaman dan menyenangkan bagi perkembangan sosial remaj. Sebagaimana keluarga, sekolah juga memiliki potensi memudahkan atau menghambat perkembangan sosial remaja.
  1. Lingkungan masyarakat 
    Salah satu masalah yang dialami oleh remaja dalam proses sosialisasinya adalah bahwa tidak jarang masyarakat tidak konsisten terhadap reamaja. Di satu sisi remaja dianggap sudah beranjak dewasa, tetapi kenyataannya di sisi lain mereka tidak diberi kesempatan atau peran penuh sebagai orang yang sudah dewasa. Tugas utama masyarakat adalah menekan seminimal mungkin tingkah laku atau sikap negatif para remaja dan mengembangkan tingkah laku positif.
  • Prinsip Dasar Pergaulan yang Sehat
Sebagai peralihan dari masa anak menuju ke dewasa, masa remaja merupakan masa yang penuh dengan kesulitan dan gejolak, baik bagi remaja sendiri maupun bagi orang tuanya. Seringkali karena ketidaktahuan dari orang tua mengenai keadaan masa remaja tersebut ternyata mampu menimbulkan bentrokan dan kesalahpahaman antara remaja dengan orang tua yakni dalam keluarga atau remaja dengan lingkungannya.
Hal tersebut di atas tentunya tidak membantu si remaja untuk melewati masa ini dengan wajar, sehingga berakibat terjadinya berbagai macam gangguan tingkah laku seperti penyalahgunaan zat atau kenakalan remaja atau gangguan mental lainnya.
Orang tua seringkali dibuat bingung atau tidak berdaya dalam menghadapi perkembangan anak remajanya dan ini menambah parahnya gangguan yang diderita oleh anak remajanya. Untuk menghindari hal tersebut dan mampu menentukan sikap yang wajar dalam menghadapi anak remaja, kita sekalian diharapkan memahami perkembangan remajanya beserta cirri-ciri khas yang terdapat pada masa perkembangan tersebut seperti terjadi :
            1.   Perubahan peranan
Perubahan dari masa anak ke masa remaja membawa perubahan pada diri seorang individu. Kalau pada masa anak ia berperan sebagai seorang individu yang bertingkah laku dan beraksi yang cenderung selalu bergantung dan dilindungi, maka pada masa remaja ia diharapkan untuk mampu berdiri sendiri dan ia pun berkeinginan mandiri. Pertentangan antara keinginan untuk bersikap sebagai individu yang mampu berdiri sendiri dengan keinginan untuk tetap bergantung dan dilindungi, akan menimbulkan konflik pada diri remaja. Ia menjadi mudah sekali tersinggung, marah, kecewa dan putus asa.
2.   Daya fantasi yang berlebihan
Daya fantasi yang timbul merupakan suatu keterbatasan kemampuan yang ada pada diri remaja sehingga menyebabkan ia tidak selalu mampu untuk memenuhi berbagai macam dorongan kebutuhan dirinya.
3.   Ikatan kelompok yang kuat
Ketidakmampuan remaja dalam menyalurkan segala keinginan dirinya menyebabkan timbulnya dorongan yang kuat untuk berkelompok. Remaja akan merasa lebih aman dan terlindungi apabila ia berada di tengah-tengah kelompoknya. Rasa setia kawan terjalin dengan erat dan kadang-kadang menjurus ke arah tindakan yang membabi buta.
4.   Krisis identitas
Tujuan akhir dari suatu perkembangan remaja adalah terbentuknya identitas diri. Sebelum identitas diri terbentuk, pada umumnya akan terjadi suatu krisis identitas. Setiap remaja harus mampu melewati krisisnya dan menemukan jati dirinya.
            
Dengan kata lain, timbulnya masalah terjerumusnya remaja dalam pergaulan yang tidak sehat adalah karena adanya interaksi anatar pengaruh lingkungan dan kondisi psikologis remaja. Di dalam upaya pencegahan, tindakan yang dijalankan dapat diarahkan pada dua sasaran proses. Pertama diarahkan pada upaya untuk menghindarkan remaja dari lingkungan yang tidak baik dan diarahkan ke suatu lingkungan yang lebih membantu proses perkembangan jiwa remaja. Upaya kedua adalah membantu remaja dalam mengembangkan dirinya dengan baikdan mencapai tujuan  yang diharapkan  ( suatu proses pendampingan kepada si remaja, selain, pengaruh lingkungan pergaulan di luar rumah dan sekolah ).
Karena pengaruh pergaulan dan kelompok teman sebaya sangat mendominasi factor-faktor pemicu pergaulan tidak sehat, maka dapat dilakukan upaya pencegahan untuk menghindarkan anak agar tidak terjerumus di dalamnya.
  1. Membatasi pergaulan dengan teman yang memiliki kebiasaan tidak sehat, misal suka suka merokok, minum-minuman keras dan sebgainya.
  2. Menghindari atau menolak jika ditawari oleh teman untuk mencoba merokok apalagi minum-minuman keras.
  3. Menghindari tempat-tempat yang biasa dipergunakan oleh orang-orang yang suka merokok ataupun memakai obat.
  4. Membina hubungan yang akrab dan harmonis dengan orang tua dan seluruh anggota keluarga di rumah.
  5. Mengisi waktu luang dengan kesibukan antara lain membantu orang tua serta melakukan hobi yang bermanfaat sehingga tidak ada waktu luang atau kosong.
  6. Hindari perbuatan iseng yang bisa mengarah kepada penyalahgunaan obat terlarang.
  7. Menjalani hidup sehat secara teratur, makan dan minum yang bergizi, olahraga teratu, cukup istirahat sehingga terjalin keseimbangan dalam menjalankan irama kehidupan sehari-hari.
  8. Selalu bersikap terbuka terhadap orang tua, dan anggota keluarga yang lain serta tidak segan berkonsultasi dengan guru pembimbing apabila menemui kesulitan.
  9. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya dengan tekun dan sungguh-sungguh.
  • Memilih Teman Pergaulan
Untuk memilih teman yang tepat, kita perlu mempelajari berbagai perilaku manusia yang kita temukan sehari-hari. Dengan pengamatan ini kita dapat menyaring perilakumanakah yang pantas dan bisa kita jadikan sebagai teman.
Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kelompok, oleh karena itu dalam memilih teman kita harus mempertimbangkan antara kelompok-kelompok yang mengutamakan masalah moral, mengutamakan masalah ekonomi, mengutamakan minat/tujuan yang sama, atau yang mengutamakan bakat/kemapuan. Dengan mempelajarai kelompok-kelompok tersebut maka kita dapat mengantisipasi bila di antara kelompok tersebut termasuk dalam lingkup pergaulan negatif.
Namun yang paling mendasar dalam memilih teman adalah kita harus mempertimbangkan bergabung dengan kelompok yang bersifat produktif dan positif, sehingga anda tidak salah pergaulan dan terpengaruh kebiasaan teman anda yang negatif. Teman pergaulan yang baik adalah teman yang mempunyai pandangan masa depan yang sesuai dengan cita-cita dan tentu bersama-sama untuk meraih cita-cita tersebut. Lalu bagaimana kita menjaga pertemanan agar berlangsung lama ? Berikut ini tipsnya :
1.  Dalam berteman, tidak selamanya kita memiliki sifat yang sama. Perbedaan karakter itulah yang harus kita mengerti. Jangan selalu memaksakan pendapat dan prinsip kepada teman kita, hormati juga pendapatnya.
2.  Apabila teman kita melakukan kesalahan, jangan langsung menghakiminya, telusuri dulu apa yang sebenarnya terjadi, dan jangan bersikap kitalah yang lebih pintar dari dia. Menasehati juga harus disesuaikan dengan situasinya.
3. Kepercayaan adalah hal yang penting dalam berteman, jadi kita harus saling menjaga rahasia yang ada, jangan sampai rahasianya kita sebarkan orang lain. Jangan mudah percaya juga bila ada orang lain yang mencoba menghasut kita.
4.  Berteman bukan untuk bersaing, jadi jika teman kita berhasil dalam hal tertentu, kita jangan iri, puji dan dukunglah selama apa yang ia lakukan dalam konteks yang benar. Ingat, kebahagiaannya adalah kebahagiaan kita juga.
5.  Usahakan jangan sering mengeluh di depan teman kita, bisa-bisa teman kita menganggap dirinya hanya sebagai tempat untuk mengeluh. Berbagi hal-hal yang menggembirakan juga perlu.
6.  Apabila teman kita punya kebiasaan buruk, jangan langsung menegurnya dengan kasar, apabila jika ia mudah tersinggung. Katakan dengan halus dan sopan atau tidak secara langsung, akan lebih baik lagi jika kita bisa membantunya untuk menghilangkan kebiasaan buruk itu.
7.  Kejujuran harus terus dijaga dalam berteman, kalau kita melakukan kesalahan, segeralah meminta maaf, jangan malu untuk melakukan hal itu.
8.  Kita dan teman kita memiliki kedudukan yang sama, tidak ada yang lebih pintar atau bodoh. Saling membantu dan melengkapi adalah hal yang terpenting.
9. Pahami keadaan teman kita dan lingkungannya sehari-hari, jangan menyepelekan atau merasa kitalah yang lebih baik darinya.
10. Jalan-jalan bareng atau refreshing juga baik untuk menambah kedekatan kita dengan teman kita.
   
Tips Jitu dalam Mencari Teman
Di zaman teknologi seperti sekarang ini, orang-orang terkesan memiliki sifat individu. Ada anggapan bahwa dengan kemajuan zaman, orang bisa hidup sendiri, padahal itu salah banget. Biar bagaimanapun juga, dalam hidup kita pasti membutuhkan orang lain, salah satunya, teman.
Makanya, dari situlah kita perlu mencari teman, tidak perlu langsung ke sahabat, cukup teman dululah. Sahabat itu kan pertemanan yang lebih dekat, tapi jangan salah, menjaga pertemanan itu gampang-gampang susah. Sebelumnya, ini adalah tips untuk mempermudah kita dalam mencari teman, kalau mau lebih jelasnya, baca saja tips berikut ini :
  1. Pada saat ngobrol pertama kali dengan seseorang, di situlah pribadi kita bisa kelihatan. Apakah kita orang yang baik atau cuek. Nah, Kalau kita bisa memberikan pertama yang baik, maka orang akan menaruh simpati pada kita dan kita akan lebih mudah dalam mencari teman.
  2. Usahakan menjadi teman ngobrol yang baik bagi orang lain, meskipun kita sama sekali belum kenal dengan dia. Cara yan paling efektif adalah dengan mendengarkan apa yang sedang orang tersebut bicarakan., jangan memotong pembicaraannya hanya untuk memaksakan pendapat kita.
  3. Pada saat orang lain berbicara, usahakan tatap matanya. Hal ini bertujuan agar orang tersebut yakin bahwa kita benar-benar mendengarkan apa yang seang ia bicarakan, sesekali anggukkan kepala kita, dengantujuan bahwa kita paham dengan apa yang ia maksud.
    Tapi dalam hal ini, sebaiknya memang kita perlu benar-benar paham, soalnya jika hanya pura-pura ngangguk tapi sama sekali nggak paham, ya sama saja bohong, dan jika ketahuan bisa gawat. Orang bisa jadi tidak percaya sama kita dan kita sudah dapat image negatif.
  1. Berbicaralah apa adanya, jangan terlalu berlebihan. Kalau kita baru kenal dengan seseorang dan langsung sok akrab belum tentu orang tersebut suka dengan sikap kita.
Mudah-mudahan dengan tips di atas. Anda bisa lebih mudah dalam mencari teman, tapi ingat ! kalau sudah dapat teman, pertemanannya harus dijaga ya. Jangan sampai terjadi hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Pertemanan yang baik adalah yang membawa kita ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.