Backup dilakukan untuk dua tujuan, yaitu
mengembalikan data yang terhapus dan data yang mengalami kerusakan atau
modifikasi. Data terhapus atau biasa disebut sebagai data loss menjadi kejadian
yang paling banyak terjadi. Data loss ini dapat disebabkan oleh banyak alasan,
salah satunya yaitu virus yang ada pada komputer Anda. Virus tersebut
menyebabkan kerusakan pada hardware. Sementara itu, data yang rusak atau
terkonfigurasi biasa disebut dengan data corruption. Data corrupt ini berupa
data yang tak lagi sama isi atau bentuk file-nya seperti semula.
Jika Anda bertanggung jawab atas data bisnis
atau bagi perusahaan, kerugian bisa saja berupa data keuangan perusahaan, data
pelanggan, dan data-data sensitif lainnya yang penting bagi perusahaan Anda.
Jika datanya ada di komputer pribadi, Anda mungkin kehilangan data berupa
gambar, musik, atau juga file pekerjaan yang akan sulit diganti.
Selain itu, tujuan lain dari backup adalah
untuk memulihkan/ melengkapi data dari waktu yang sebelumnya. Pemulihan ini
dilakukan sesuai dengan kebijakan penyimpanan data yang ditentukan oleh Anda
sebagai pengguna, biasanya dikonfigurasi dalam aplikasi cadangan soal berapa
lamanya salinan data perlu dilakukan. Meskipun backup ini merupakan bentuk
sederhana dari pemulihan data loss atau data corruption, backup sendiri seharusnya
tidak dianggap sebagai rencana pemulihan data satu-satunya. Salah satu
alasannya adalah karena tidak semua sistem cadangan mampu menyusun kembali
sistem komputer atau melakukan konfigurasi kompleks lainnya seperti pada
cluster komputer, server direktori aktif, atau server database hanya dengan
mengembalikan datanya dari cadangan yang ada.
Karena sistem cadangan berisi setidaknya satu
salinan dari semua data yang dianggap layak disimpan, perlakuan penyimpanan
datanya menjadi hal yang signifikan. Mengatur ruang penyimpanan dan mengelola
proses backup ini bisa menjadi usaha yang rumit atau sedikit kompleks.
Saat ini, ada banyak jenis perangkat
penyimpanan data yang berguna untuk pembuatan backup. Ada juga berbagai cara di
mana perangkat ini dapat diatur sedemikian rupa untuk menyediakan redundansi
secara geografis, keamanan data yang maksimal, dan menghasilkan portabilitas.
Sebelum data dikirim ke lokasi penyimpanan
yang diharapkan, data-data tersebut dipilih, diekstraksi, dan dimanipulasi
sedemikian rupa. Banyak teknik yang berbeda-beda telah dikembangkan untuk
mengoptimalkan prosedur backup ini. Termasuk juga dengan melakukan kompresi,
enkripsi, dan de-duplikasi, dan lain-lain.
Jenis-jenis Backup
·
Full backup
salinan lengkap komputer termasuk data -data
user dan sistem operasi itu sendiri.
·
Incremental backup (backup
peningkatan)
menyalin semua data yang berubah sejak
terakhir kali melakukan full backup atau biasa disebut differential backup.
Kelebihan: waktu yang lebih singkat, backup yang lebih cepat daripada full
backup, membutuhkan tempat sementara yang lebih kecil daripada yang dibutuhkan
oleh full backup. Kekurangan: Waktu untuk restore sangat lama.
·
Differential backup
Sama dengan tipe incremental tapi archive bit
tidak dihapus setelah backup dilakukan.
·
Mirroring (backup cermin)
sama dengan full backup, tetapi data tidak
di-compress (dengan format .tar, .zip, atau jenis compressed file yang lain).
Kelebihan : metode backup ini yang paling cepat bila dibandingkan dengan metode
yang lain karena menyalin data dan folder ke media tanpa melakukan compressing.
Kekurangan : menyebabkan media penyimpanannya harus cukup besar untuk datanya.
Pentingnya Melakukan Backup
·
Pemulihan Sederhana
Kita tahu bahwa manusia tidak sempurna.
Orang-orang kerap kali membuat kesalahan, khususnya dengan semakin baiknya
teknik-teknis scam kini yang lebih bersifat sosial. Email yang mengandung virus
tidak sengaja dibuka setiap harinya dan file penting sering juga tak sengaja
terhapus. Namun, Anda tak perlu jadi paranoid atau khawatir bila Anda telah
melakukan backup sederhana ini. Anda bisa saja mengembalikan foto yang hilang
untuk mengatasi virus yang menginfeksi komputer Anda. Atau Anda dapat
memulihkan file dari waktu sebelum dihapus.
·
Fungsi Audit, Pajak, dan Pengarsipan
Kebanyakan bisnis atau perusahan diharuskan
untuk menyimpan catatan bisnis dalam waktu yang lama, setiap tahunnya bahkan
setiap bulan atau minggu. Ini dilakukan untuk keperluan pajak atau karena
berbagai prosedur atau birokrasi yang ada. Anda mungkin hanya memerlukannya
untuk melihat apa yang terjadi beberapa tahun yang lalu, pengeluaran dan
pemasukan apa yang terjadi. Sangat mudah untuk berasumsi bahwa komputer Anda
telah aman hanya dengan menyalin data yang ada. Tapi memiliki satu salinan data
finansial seperti itu umumnya menjadi kesalahan besar. Karena ini menunjukkan
bahwa masalahnya hanya beres secara lokal. Anda perlu melakukan backup yang
tersistemasi dan sangat aman (double standars) untuk menghindari pencurian data
karena malware atau ancaman lainnya. Jangan sampai kantor pajak
mempermasalahkan data finansial perusahaan Anda yang tiba-tiba hilang atau
rusak.
·
Menjadi Bisnis yang Unggul
Bila bisnis atau perusahaan Anda memiliki
time machine backup yang bagus, ini bisa jadi dalah satu keunggulan Anda
dibanding usaha sejenis. Faktor backup ini bisa meningkatkan kepercayaan
pelanggan atau calon klien akan kredibilitas dan keamanan bisnis Anda. Tidak
ada yang mau berurusan atau berinvestasi di perusahaan yang buruk keamanan atau
kredibilitasnya, kan? Apalagi para pelanggan atau calon klien ini paham bahwa
mereka akan memberikan banyak data sensitif pada Anda ketika berinteraksi atau
bertransaksi dengan perusahaan.
·
Mengatasi Downtime yang Mematikan
Sebuah studi di University of Texas pada
tahun 2007 menunjukkan bahwa 43% bisnis menderita main data loss yang tidak
dapat dipulihkan kembali. Banyak dari perusahaan-perusahaan ini akhirnya
menutup bisnis mereka untuk selamanya dalam dua tahun setelah mengalami main
data loss. Jadi, Anda sangat perlu merencanakan dan melakukan backup demi nasib
usaha atau bisnis Anda. Anda bisa menjadi salah satu bisnis yang masih sanggup
bertahan jika Anda berpikir ke depan, melakukan antisipasi yang memang
seharusnya dilakukan.
·
Tidak Melakukan Pekerjaan Dua Kali
Aturan pertama dalam melakukan pekerjaan
adalah “lakukan dengan benar pada kali pertama.” Jika Anda mengalami kegagalan
kecil dan tidak memiliki backup, Anda mungkin bisa memulihkan beberapa hal,
tapi Anda tidak akan pernah tahu kapan terjadinya kehilangan data yang besar.
Bagaimanapun juga, Anda sebagai pihak perusahaan pasti memiliki banyak
pekerjaan yang berulang, apakah itu mengatur ulang sistem atau membuat
spreadsheet yang Anda atau karyawan Anda kerjakan selama berbulan-bulan
lamanya. Yang buruk adalah, jika Anda mengalami kehilangan data yang besar,
Anda bisa saja harus mengulangi semua pekerjaan Anda yang sangat banyak itu.
Cara Membackup Data Anda
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan
untuk membackup data Anda, berikut adalah cara-caranya!
Cara Membackup PC Windows Anda
Windows memiliki dua program backup yang
berbeda: File History dan Windows Backup and Restore. File History secara
otomatis menyimpan beberapa versi file yang diberikan, sehingga Anda dapat
“kembali ke masa lalu” dan mengembalikan file sebelum diubah atau dihapus. Itu
berguna untuk file yang sering berubah, seperti dokumen Word atau presentasi
PowerPoint. Sementara itu, Backup dan Restore melakukan backup file Anda sesuai
jadwal. Ini juga bisa menciptakan sebuah sistem, yang merupakan gambaran
keseluruhan sistem operasi, program, dokumen, dan semua sistem Anda. Ini akan
memudahkan pemulihan data jika terjadi sesuatu pada file dan data Anda.
Anda bisa menggunakan salah
satu saja, tapi untuk strategi backup yang lebih komprehensif, gunakan
keduanya. Backup ini akan menjadi pertahanan pertama Anda jika terjadi sesuatu
pada komputer Anda, seperti kegagalan hard drive, infeksi
malware, atau seseorang yang secara tidak sengaja menghapus sesuatu
yang penting.
Memulihkan file Anda dari backup lokal akan
jauh lebih cepat – dan, dengan sistem yang terbentuk dari proses backup, Anda
bisa mengembalikan seluruh komputer Anda hampir persis seperti sebelum adanya
kerusakan.
Anda memerlukan hard drive eksternal, NAS (network attached
storage), atau komputer lain di jaringan lokal Anda untuk dijadikan lokasi
backup Anda.
Gunakan File History untuk membackup file dan
folder tertentu yang sering berubah.
Secara default, File History membackup semua
folder di folder akun pengguna Anda (C: / Users / [nama akun]). Ini termasuk
desktop, dokumen, hasil download, musik, gambar, dan beberapa folder lainnya.
Ini juga akan membackup folder OneDrive Anda. Yang terpenting, Fire History
memonitor folder ini untuk perubahan, dan secara otomatis membackup semua file
yang telah ditambahkan atau dimodifikasi, mirip dengan Time Machine OS X.
Cara Mengatur dan Mengaktifkan File History
1. Klik tombol Windows dan ketik File History. Menu akan menampilkan “File
History Settings” secara otomatis; klik untuk membukanya
2. Buka Backup dan klik “Add a drive.”
3. Pilih lokasi drive atau jaringan yang ingin Anda gunakan untuk backup
File History.
4. Lalu klik “Opsi lainnya”. Di sini Anda bisa memulai backup, mengubah
jarak waktu backup, pilih berapa lama file backup disimpan, menambahkan atau
mengeluarkan folder, atau mengalihkan File History ke drive yang berbeda.
5. Klik tombol “Back up now” untuk memulai backup File History pertama
Anda. Salah satu pilihan yang mungkin ingin Anda ubah di bagian settings,
bergantung pada preferensi Anda adalah berapa lama backup File History
disimpan.
Secara default settingnya adalah “Forever,”
yang berarti File History akan terus membuat dan menyimpan backup sampai drive
Anda penuh. Pada saat itu, Anda harus menggunakan drive yang berbeda atau
memulai pembersihan secara manual dari Control Panel (di bawah System and
Security > File History > Advanced Settings) untuk memberi space.
Jika Anda memilih “Until space is needed”,
File History akan secara otomatis menghapus versi file yang paling lama yang
dibackup saat drive Anda membutuhkan lebih banyak space.
Jika Anda beralih ke salah satu jangka waktu
lainnya, seperti 1 bulan atau 2 tahun, File History akan menghapus versi yang
paling tua saat file mencapai pengaturan waktu itu.
Setelah ini File History akan bekerja dengan
tenang di belakang layar.
Cara Mengatur dan Mengaktifkan Backup and Restore
Buka Backup and Restore. Fitur ini ada di
Control Panel di Settings Windows, tapi, Anda juga bisa mengklik tombol Windows
dan kemudian mengetikkan “Backup and Restore” untuk menemukannya.
Klik “Set up backup”
Pilih drive backup Anda. Atau, alternatifnya,
klik tombol “Save on a network” untuk memilih pembagian jaringan.
Selanjutnya, pilih apakah Anda ingin Windows
memilih apa yang harus dibackup atau jika Anda ingin memilih folder itu
sendiri. Jika Anda membiarkan Windows memilih, Windows akan menyimpan file yang
ada di desktop Anda, folder pengguna Anda, dan perpustakaan Anda serta membuat
system image.
Solusi termudah adalah membiarkan Windows
memilih. Namun, jika Anda khawatir dengan space atau ingin memilih folder mana
yang disertakan, pilih “Let Me Choose.” Kemudian Anda dapat membatalkan pilihan
Libraries, yang sudah akan dibackup dengan File History, dan hanya membiarkan
system images untuk dibuat di drive.
Klik tombol “Save settings and run backup”
untuk menjalankan backup pertama Anda.
Bagian terbaik? Setelah backup pertama Anda,
ini akan dilakukan secara otomatis sesuai jadwal. Secara default, backup akan
dilakukan setiap hari Minggu jam 7 malam.
Cara Membackup Mac Anda dengan Time Machine
Bagi Anda yang memiliki Mac, Mac OS X (10,5
ke atas) memiliki built-in backup yang sangat baik yang disebut Time Machine.
Setelah Anda memasang hard drive dan mengatur Time Machine, mesin akan bekerja
secara otomatis di belakang layar, terus menyimpan salinan semua file,
aplikasi, dan file sistem Anda (misalnya, hampir semua hal kecuali barang yang
mungkin tidak Anda butuhkan back up, seperti file di tempat sampah, file cache,
dan file log). Jika Anda kehabisan space disk, Time Machine akan secara
otomatis menghapus versi file yang paling lama untuk membuat space bagi
yang baru.
Jika Anda menggunakan time machine, ini
adalah sebuah proses yang sangat mudah karena Anda hanya perlu melakukan
konfigurasi satu kali di awal. Berikut langkah-langkahnya:
1.Sambungkan hard drive eksternal ke Mac Anda
Hal yang pertama Anda perlukan adalah sebuah
drive yang berukuran minimal sama dengan drive internal Mac Anda. Dengan alat
penyimpanan yang cukup murah saat ini, coba gunakan drive yang memiliki ukuran
dua sampai empat kali lipat dari ukuran yang sedang Anda backup.
Colokkan hard drive eksternal Anda (melalui
USB, FireWire, atau Thunderbolt, tergantung pada drive Anda). Anda juga dapat
menggunakan Time Machine dengan hard drive eksternal yang terhubung ke router
Airport Extreme, dengan perangkat jaringan AirPort Time Capsule, atau dengan
drive jaringan lainnya.
Time Machine secara default akan menggunakan
semua space yang tersedia di drive. Jika Anda juga ingin menggunakan
beberapa space hard drive untuk menyimpan file lain, Anda harus membagi
drive menjadi dua volume: satu untuk backup Time Machine dan satu lagi untuk
file Anda yang lain. Anda bisa melakukannya dengan Disk Utility OS X yang
terdapat di Applications > Utilities.
2.Aktifkan Time Machine dan pilih tujuan backup
Setelah hard drive eksternal Anda terhubung,
klik System Preferences > Time Machine dan ubah switch dari “off” ke “on”.
Kemudian klik tombol Select Disk untuk
memilih drive atau volume yang Anda ingin gunakan untuk Time Machine. Time
Machine kemudian akan menanyakan apakah Anda ingin menggunakan disk sebagai
destinasi backup dan akan memberi Anda opsi untuk mengenkripsi backups dengan
password.
Drive perlu untuk diformat sebagai Mac OS X
Extended (Journaled); jika tidak, Time Machine akan meminta Anda untuk
mereformat drive Anda dan ini akan menghapus data yang ada di dalamnya.
Jika Time Machine tidak meminta Anda memilih
backup disk saat Anda menghubungkan drive ke Mac Anda:
·
Buka Time Machine preferences dari menu Time
Machine pada menu bar. Atau pilih menu Apple () > System Preferences, lalu
klik Time Machine.
·
Klik Select Backup Disk, Select Disk, atau
Add or Remove Backup Disk.
·
Pilih disk cadangan dari daftar, lalu klik
Use Disk.
·
Untuk keamanan dan keamanan backup, Anda
dapat mengulangi langkah-langkah ini untuk menambahkan disk backup lainnya.
Misalnya, Anda bisa menggunakan satu disk backup saat berada di rumah, dan disk
backup lainnya saat bekerja.
3.Time Machine kemudian akan membackup data Anda
Setelah Anda mengkonfigurasinya, Time Machine
secara otomatis membuat backup per jam selama 24 jam terakhir, backup harian
selama sebulan terakhir, dan backup mingguan untuk semua bulan sebelumnya.
Backup tertua akan dihapus saat backup disk Anda penuh.
·
Untuk melakukan backup sekarang, bukan
menunggu backup otomatis berikutnya, pilih menu Back Up Now dari menu Time
Machine.
·
Untuk menghentikan backup otomatis, buka
preferensi Time Machine, maka hapuslah secara otomatis Back Up Automatically
(Untuk Mac OS Sierra atau yang lebih baru) atau matikan Time Machine (OS X El
Capitan atau yang sebelumnya). Anda masih dapat membackup secara manual dengan
memilih Back Up Now dari menu Time Machine.
·
Untuk membatalkan backup yang sedang
berlangsung, pilih Skip This Backup (atau Stop Backing Up) dari menu Time
Machine.
·
Untuk memeriksa status, gunakan menu Time
Machine. Anda akan diberitahu kapan Time Machine dibackup (backing up in
progress, idle untuk the next automatic backup idle, or unable to complete the
backup)
·
Untuk mengecualikan item dari backup Anda,
buka preferensi Time Machine dari menu Time machine, klik Options, lalu klik
tanda plus dan pilih item yang akan dikecualikan.
Backup pertama Anda mungkin memakan waktu
lama, tergantung berapa banyak file yang Anda miliki. Anda dapat terus
menggunakan Mac Anda walaupun backup sedang berlangsung. Beberapa komputer Mac
melakukan backup bahkan saat tertidur. Time Machine hanya membackup file-file
yang berubah sejak backup sebelumnya, jadi proses backup nantinya akan menjadi
lebih cepat.
Server Backup
Tujuan dari backup server adalah untuk
menyimpan data tanpa error atau korupsi dengan cara yang meminimalkan space
penyimpanan. Selain itu, orang-orang juga sering melakukan backup untuk
mengurangi dampak pada sumber daya komputasi dan penggunaan bandwidth,
sekaligus membuat proses pemulihan (recovery process) secepat dan semudah
mungkin.
Meskipun sistem individu mungkin memiliki
beberapa fitur tambahan, semua metode backup memiliki banyak kesamaan komponen.
Bagian berikut menjelaskan empat metode backup server paling umum yang
digunakan saat ini, dan menyoroti pro dan kontra yang terkait dengan setiap
metode.
Full Backups
Saat seseorang melakukan full backups, maka copy atau salinan dari
semua data akan dibackup secara otomatis sesuai dengan jadwal yang sudah
ditetapkan terlebih dahulu.Data-data ini biasa dikompres dengan tujuan untuk
menghemat space tetapi kemungkinan besar full backups akan tetap
membutuhkan banyak space meski sudah dikompres. Tidak hanya itu, full
backups juga dapat menyebabkan akses yang berat ke backup disk, yang akan
mempengaruhi umur disk tersebut dan mengkonsumsi jaringan bandwidth.
Keuntungan dari full backup adalah kemudahan restorasi. Mengembalikan file
hanya membutuhkan nama file, lokasi, dan tanggal untuk mengembalikan data.
Restorasi relatif mudah selama file backup dari tanggal atau waktu tersebut
tersedia.
Meskipun backup penuh pasti komprehensif,
namun mungkin memiliki beban yang lebih. Penting untuk dipertimbangkan bahwa
hanya sebagian kecil dari file berubah dari satu backup ke backup lainnya.
Akibatnya, melakukan backup penuh akan menghasilkan beberapa salinan identik
dari file dan mengkonsumsi space penyimpanan pada media backup.
Incremental Backups
Incremental backups atau backup tambahan menghemat space dengan
membackup hanya file yang telah dibuat atau diubah sejak backup terakhir. Keuntungan dari
incremental backup adalah volume data yang didukung pada setiap iterasi jauh
lebih kecil, yang tentu saja menghemat space pada media backup dan
menggunakan bandwidth jaringan yang lebih sedikit.
Namun, incremental backup meningkatkan
overhead (kombinasi waktu atau komputasi berlebih, memori, bandwidth,
atau sumber daya lain yang diperlukan untuk melakukan tugas tertentu) karena
setiap source file harus dibandingkan dahulu dengan full backup terakhir dan
juga iterasi inkremental untuk menentukan apakah data tersebut baru atau
berubah.
Selain itu, mencari file tertentu untuk
dipulihkan akan menjadi lebih kompleks karena mungkin memerlukan pencarian
beberapa iterasi. Untuk benar-benar memulihkan semua file memerlukan
penggabungan semua iterasi sambil memastikan bahwa Anda hanya menyimpan versi
terbaru dari setiap file.
Kebanyakan strategi backup perusahaan adalah kombinasi dari full
backups dan incremental backups. Biasanya, mereka melakukan full backup
seminggu sekali di akhir minggu saat orang-orang di kantor tidak menggunakan
jaringan dan computing resource. Lalu mereka menjadwalkan incremental backups
di hari kerja. Membackup files dengan kombinasi ini memudahkan restorasi karena
tidak perlu mencari dan menggabungkan seluruh iterasi dari lebih dari satu
minggu terakhir.
Beberapa strategi membatasi dampak pada
penyimpanan backup disk dengan menyalin backup lengkap dari disk ke kaset, yang
kemudian disimpan di tempat lain.
Meski pendekatan ini lebih aman daripada
menyimpan sistem file dan media backup di lokasi yang sama, kerja manual untuk
mengubah kaset, memberi label dan mengangkutnya cukup menyita waktu.
Selain itu, ini menciptakan perbedaan antara
backup yang selesai yang tersimpan di luar lokasi dan keadaan sistem file live
saat ini. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, setiap perubahan data
yang terjadi sejak menyalin salinan lengkap terakhir ke simpanan backup Anda
mungkin saja akan hilang
Differential Backups
Differential backup mirip dengan incremental
backup hanya saja setiap operasi backup menyimpan file baru dan yang telah
diperbarui sejak full backup terakhir. Misalnya, jika full backup dilakukan
pada hari Minggu dan sebuah file berubah pada hari Senin, file tersebut akan
menjadi bagian dari setiap differential backup sampai full backup berikutnya
dijalankan.
Menggunakan differential backups
menyederhanakan pemulihan karena hanya full backup terakhir dan differential
backup terakhir diperlukan untuk menciptakan restorasi yang lengkap. Seperti
incremental backup, differential backup perlu membandingkan file yang ada
sekarang dan yang file yang sudah dibackup untuk mengidentifikasi perubahan. Namun,
differential backups memerlukan lebih banyak space dan bandwidth jaringan
dibandingkan dengan incremental backups.
Virtual Backups
Virtual full backup menggunakan database
untuk melacak dan mengelola data yang sudah dibackup untuk membantu menghindari
beberapa kekurangan metode backup lainnya. Salinan lengkap atau replika hanya
diambil satu kali dan tidak perlu diambil lagi selama media penyimpanan karena
biasanya lokasi penyimpanan yang terpasang pada jaringan tetap tidak berubah.
Full virtual backups secara berkala mensinkronisasi data backup ke database.
Virtual full backup umumnya dilakukan secara
otomatis oleh software backup. Langkah-langkahnya juga mungkin sama seperti
full backup. Mengembalikan satu file atau keseluruhan disk biasanya tergantung
pada pemilihan metode recovery yang disukai dan kemudian file akan pulih.