Awal-awal ini rakyat Indonesia lagi mencintai sepak bola kususnya Timnas yang sukses menang dengan score yang fantastis, waktu awal bulan Desember Timnas Indonesia meundukan Malaysia dengan score 5-1. Setelah berhasil menundukan Malaysia, Timnas Indonesia kembali melawan Laos dengan score 6-1 dengan berhasilnya Timnas menjuarai 2 laga membuat Rakyat Indonesia mengagumi Timnas yang saat ini dilatih oleh Alfred Ridlel yang berkewarganegaraan Austria, pelatih ang sudah menangani banyak Club seperti Laos dan Vietnam. Setelah Timnas menang atas Malaysia dan Laos otomatis Timnas masuk ke semifinal, walapun hasil melawan thailand tidak mempengaruhi. Dan akhirnya seletah Indonesia melawan Thailand dengan score 2-1. Hasil itu membuat Thailand tidak lolos ke semifinal.
Di semifinal Indonesia melawan Philipina, dan akan di adakan 2 pertandingan Home-AwayPada laga Home Indonesia menang dengan score 1-0 dan laga ke 2 Indonesia berhasil menang dengan score 1-0 dan ini membuat Indonesia masuk Final dan akan melawan Malaysia yang berhasil mengalahkan Vietnam dengan score 2-0. Di laga final pertama yang bertempat di bukit jalil, malaysia. Indonesia tidak mampu memenagkan pertndingan dan harus menyerah 3-0 , apalagi wasit sempat menghentikan pertandingan dikarnakan suporter malaysia yang menggunakan sinar laser yang membuat Timnas Indonesia Tidak Fokus atau kehilangan konsentrasi. Dan laga final ke-dua di gelar di Gelora Bungkarno, Jakarta. Pada pertandingan ini Indonesia menang dengan score 2-1 dan hasil tersebut tidak membuat Indonesia memang dan akhirnya Malaysia memengkan Piala AFF 2010.
Dengan kekalahan Timnas banyak faktor yang membuat Timnas kalah terhadap malaysia, slah satu nya PSSI yang akhir-akhir ini di sorot media cetak maupun elektronik. Yang mengemuka di masyarakat adanya permainan politi di Timnas apalagi sebelum laga final, Timnas sempat menghadiri undangan dari Aburizal Bakrie yang di hadiri pemain Timnas dan tidak terkecuali Pelatih Timnas Alfred Ridlel. Banyak yang mempertanyakan kunjungan yang tidak jelas itu. Seletah itu Timnas kembali menghadiri Do’a bersama yang berlangsung 17 jam sebelum keberangkatan ke malaysia. Apalagi media elektronik tidak henti-hentinya menwawancari Timnas dan pelatih hal ini sangan mengganggu mereka.
Suporter Indonesia sejauh ini sangat mendukung Timnas apalagi banyak suporter yang datang jauh-jauh dari berbagai daerah ,antusias yang dilihatkan oleh suporter nyatanya tidak sama seperti PSSI yang tidak siap dalam mengelola tiket nyatanya banyak suporter yang suah berjam-jam tapi tidak mendapatkan tiket. Dan puncak dari kemarahan suporter beberapahari sebelum pertandingan Final ke-dua di jakarta, para suporter mendobrak pintu Gelora bungkarno dan merusak fasilitas stadion.
Jadi, harus nya PSSI harus berbenah dalam menejemen di Timnas jangan sampai ada politik di Timnas, akibatnya dapat mengganggu Prestasi dari Timnas dan jangan sampai PSSI mencari untung semata sepertipenjualat tike VVIP yang harganya Rp. 1 juta hal ini wajar dibandingkan stsdion malaysia yang menjual tiket VVIP sekitar 50 Ringgit atau skitar Rp 180.000. dan dikabarkan pendapatan PSSI di Turnamen AFF 2010 mencapai 22 milliar. Harusnya PSSI membenahi Fasilitas Stadion latihan yang tidak dimiliki Indonesia, kalo mau dalam prestasi harusnya PSSI menyediakan fasilitas yang memadai untuk timnas Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar